Jumat, 20 April 2018

Literatur berasal dari kata literature (bahasa latin) berarti huruf/letters. Pada mulanya literatur diartikan dengan kesusasteraan dan kepustakaan, namun dalam perkembangan selanjutnya literatur berarti semua catatan dan rekaman pemikiran intelektual dan artistik manusia sejak dulu sampai sekarang. Hasil ciptaan manusia itu beralih dari generasi ke generasi dengan cara lisan maupun tertulis. Cerita-cerita rakyat, dongeng-dongeng daerah dulu disampaikan dari mulut ke mulut dari generasi ke generasi. Setelah ditemukan media rekaman kemudian dari daerah satu menyebar ke daerah lain. Dari segi lain, literatur dibagi menjadi literatur fiksi dan non fiksi. Kata fiksi dari kata fiction (bahasa inggris) berasal dari bahasa latin fingere yang berarti membentuk/to form. Karya fiksi adalah suatu karya yang berisi karya rekaan atau karya imajinatif yakni karya yang disusun berdasarkan khayalan. Oleh karena itu karya fiksi itu mampu menggugah perasaan dan daya khayal untuk merasakan kegembiraan atau kesusahan. Literatur dalam arti kesusasteraan dapat dibagi dalam bentuk-bentuk: drama, puisi, syair, pantun, novel, roman, novelet, cerita pendek, dan hikayat. literatur dalam arti perbukuan terdiri dari literatur primer, literatur sekunder dan literatur tersier.
1. Literatur primer - Primary source
    Disebut juga primary publication. Yakni pustaka yang merupakan karangan asli dan baru seperti artikel tentang hasil penelitian, penerapan teori baru maupun penjelasan tentang suatu bidang. Bentuk ini pada umumnya disimpan di perpustakaan  yang antara lain terdiri artikel jurnal, monograf, laporan penelitian, paten, disertasi dan lainnya. Literatur ini ada yang dipublikasikan dan ada yang tidak dipublikasikan secara luas seperti makalah seminar, laporan penelitian, maupun karya akademik. Sebenarnya penentuan literatur primer, sekunder, maupun tersier itu dapat ditinjau dari beberapa segi dan tingkatan. Misalnya ditinjau dari tingkat kemutakhiran/ relative currency, tingkat keaslian/ relative accuracy, tingkatan keilmuan, dari tingkatan penyajian. Disamping itu keaslian literatur mempengaruhi fungsi literatur itu sendiri. Sebab data yang disampaikan dalam karya asli itu lebih dipercayai daripada data yang dikutip, diringkas dan yang dinilai.
2. Literatur sekunder - secondary source
    Yakni bentuk publikasi menunjukkan pada informasi primer atau literatur asli/primary or original information, yang biasanya merupakan modifikasi, seleksi atau disusun kembali untuk tujuan dan pemustaka tertentu. Penyebutan informasi sebagai literatur primer maupun sekunder tergantung pada cara pandang. misalnya suatu artikel jurnal, pada satu sisi dapat dianggap sebagai literatur primer kalau memang artikel itu merupakan hasil pemikiran murni/original thinking. akan tetapi apabila ternyata artikel itu merupakan laporan maupun ringkasan/summary disertasi maupun ringkasan laporan penelitian, maka karya itu dikategorikan sebagai literatur sekunder. Bentuk ini merupakan penjelasan, pembicaraan, penilaian pada literatur primer. Penjelasan yang diberikan lebih rinci tentang data bibliografis literatur primer. Indeks, katalog, maupun bibliografi menerangkan data tentang judul naskah, isi pokok, nama pengarang, dan data lain yang diperlukan oleh pemustaka. Literatur ini memberikan penilaian pada literatur primer kiranya dapat disimak pada bibliografi analitik maupun abstrak kritik/ critical abstract. Disana nampak adanya pendapat dan kritikan dari penyusun literatur skunder itu.
3. Literatur tersier - tertiary source
    Literatur ini disusun berdasarkan literatur sekunder maupun literatur primer. Bentuk ini merupakan upaya pengumpulan, penyaringan, dan pemindahan literatur primer yang diolah sedemikian rupasesuai keperluan pemustaka. Jenis literatur ini seperti bibliografi, ensiklopedi, tinjauan/reviews, sintesis, sumber-sumber biografi, almanak dan lainnya. Penentuan literatur primer, sekunder, dan tersier ini dapat ditinjau dari tingkatan kemutakhiran, keaslian, keilmuan, dan tingkatan penyajian. Dalam hal ini dapat saja terjadi  bahwa literatur yang berisi informasi lama, namun disajikan secara lebih jelas dan gampang diterima oleh masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu mungkin saja terjadi bahwa literatur tertentu yang sudah lama, maka pada suatu waktu akan menjadi literatur mutakhir karena saat itu nanti betul-betul diperlukan dan diungkapkan dalam bentuk asli. Disinilah letaknya kelebihan literatur primer yang nampak lebih bermakna daripada literatur sekunder, karena literatur primer mengandung ide asli maupun pemecahan masalah namun demikian literatur sekunder berfungsi sebagai ralat, koreksi, maupun pembetulan pada kesalahan dan kekurangan yang terjadi pada literatur primer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarlah dengan positif...