Jumat, 15 April 2016

Sinopsis dan Resensi Buku Daun Yang JatuhTak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye


sinopsis dan resensi buku daun yang jatuh tak pernah membenci angin

Kali ini mau ngasih sinopsis dan resensi buku daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Judulnya? keren banget ya.. gimana isi bukunya? bukunya sangat inspiratif deh.. keren lah buat bang tere liye..😀
Oke, ini dia sinopsis buku daun yang jatuh tak pernah membenci angin :
Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik.

Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekali pun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.

Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua.

Sekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah… Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun… daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.
====================================================
Dan untuk resensi buku daun yang jatuh tak pernah membenci angin diresensi olehhttp://hawasahara.blogspot.com/ berikut resensinya:)
Judul                             : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Pengarang                  : Tere-Liye
Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan                        : Ketujuh, September 2012
Jumlah halaman     : 264 halaman
 “Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji-janji masa depan yang lebih baik. Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekali pun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini. Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua. Sekarang, ketika dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah… biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun… daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya”
Daun yang jatuh tidak pernah membenci angin, berkisah tentang kenangan dan cinta yang dialami oleh seorang gadis cantik dan pintar bernama Tania. Seperti sebuah lego yang disusun satu persatu hingga menjadi utuh, kisah dalam novel yang di tulis oleh Tere Liye ini sanggup menghanyutkan hati pembaca pada setiap potongan ceritanya. Ketika berumur 11 tahun, kerasnya kehidupan membuat Tania dan Dede—adik Tania—terpaksa mencari uang dengan mengamen dari satu bus kota ke bus yang lainnya, hal tersebut mereka lakukan demi menghidupi diri mereka dan sang ibu yang sakit-sakitan. Ayah Tania meninggal ketika Tania berumur 8 tahun.
Sejak saat itu pula kehidupan mereka yang pas-pasan berbalik menjadi serba kekurangan. Tania, Dede, dan Ibunya diusir dari rumah kontrakan lalu memutuskan untuk tinggal di rumah kardus dekat dengan sungai dan tempat pembuangan. Ketika Tania dan Dede sedang mengamen, tanpa sengaja Tania menginjak sebuah paku payung pada telapak kaki tanpa alasnya. Tania kecil mencoba menahan rasa sakit sementara adiknya hanya bisa panik tanpa tahu harus melakukan apa. Orang-orang dalam bus hanya melirik Tania yang kesakitan tanpa rasa iba. Ketika itulah, seorang pria muda datang menolong dan membalut kaki Tania dengan sapu tangan putih miliknya. Pria itu bernama Danar, malaikat yang dikirimkan Tuhan untuk merubah kehidupan Tania, Dede, dan Ibunya. Lambat laun setelah beranjak dewasa, gadis itu akhirnya sadar bahwa perasaan lugu yangdiam-diam tumbuh di hatinya sejak dulu bukanlah perasaan biasa selayaknya seorang adik kepada kakaknya. Danar menjadi pria yang membuka babak baru yang lebih baik dalam kehidupan Tania, juga menjadi cinta pertama baginya. Salahkah perasaan ini? Salahkah bila Tania menyukai seseorang itu, seseorang yang menjadi malaikat bagi keluarganya?
Sudut pandang orang pertama yang digunakan oleh Tere Liye dalam novel ini membuat emosi dan penyampaian melalui sudut pandang Tania menjadi cukup baik dan dapat dinikmati pembaca. Alur maju-mundur yang penulis ingin coba sampaikan dalam bercerita sama sekali tidak membingungkan pembaca. Sang penulis sangat baik dalam merangkai sebuah cerita hingga menemukan benang merahnya. Walau ini adalah kali pertama saya membaca novel karya Tere Liye, nampaknya saya mulai jatuh cinta dengan gaya penulisan yang sederhana namun bermakna khas beliau. Satu hal yang membuat saya ingin memberikan komentar pada novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin yaitu karakter Danar yang saya rasa kurang terlihat dan melekat di dalam cerita. Mungkin karena di dalam novel ini, Tania seolah bercerita mengenai dirinya dan perasaan cintanya, juga ia menceritakan tokoh Danar dari sudut pandangnya.
“…. Daun yang jatuh tak pernah membenci angin…. Dia membiarkan dirinya jatuhbegitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya….”
(dia)
Yeaa ,saya merasa novel ini mampu menggugah hati saya. Selalu saja air mata saya hampir terjatuh setiap membaca dari halaman satu ke halaman berikutnya. Novel ini indah. Meskipun akhir dari ceritanya, bisa dibilang tidak begitu bahagia. Bagi Anda penggemar novel-novel inspiratif bertemakan percintaan, Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin sangat saya rekomendasikan. Anda pasti tidak akan menyesal membacanya:)
resensi buku daun yang jatuh tak pernah membenci angin
resensi buku daun yang jatuh tak pernah membenci angin
==========================================
Dan ini ada bonus wallpaper quote dari buku daun yang jatuh tak pernah membenci angin, silahkan disimpan sekalian diresapi maknanya..:)
quote buku daun yang jatuh tak pernah membenci angin
quote buku daun yang jatuh tak pernah membenci angin

Selasa, 05 April 2016

Pengertian Literatur dan Jenis Literatur



Menurut ALA Glosary of Library and Information Science (1983), Literatur adalah bahan bacaan yang digunakan dalam berbagai aktivitas baik secara intelektual maupun rekreasi.

Literatur dapat dikelompokkan menurut beberapa kategori, diantaranya :
1.   Jenis literatur menurut lokasi penempatan koleksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu 

a)    Koleksi Umum
       Koleksi umum terdiri atas buku untuk tingkat pembaca dewasa  yang telah diolah dan ditempatkan di rak terbuka. Sebagian besar koleksi umum merupakan monograf dan judul dalam seri. Terbitan berseri yang bukan majalah dapat dimasukkan di sini menjadi koleksi yang dapat dipinjam.

b)    Koleksi referensi
       Koleksi referensi atau koleksi rujukan, menghimpun informasi yang secara langsung dapat menjawab pertanyaan. Misalnya, kamus, direktori, ensiklopedi, buku pedoman, buku pegangan, dll. Selain itu koleksi referensi juga menghimpun informasi yang merujuk kepada sumber informasi lain atau hanya menunjukkan lokasi di mana informasi yang dicari dapat ditemukan. Misalnya, katalog, bibliografi, dan lain - lain.

2.    Jenis literatur menurut  tingkat ketajaman analisisnya dapat dibagi 3                  golongan, yaitu

a)    Literatur primer
     Literatur primer adalah karya tulisan asli yang memuat kajian mengenai sebuat teori baru, atau penjelasan suatu gagasan dalam berbagai bidang. Literatur primer bisa berupa artikel majalah ilmiah, laporan penelitian, disertasi, paten, standard, makalah seminar dan lain-lain. 

b)    Literatur sekunder
    Literatur sekunder merupakan literatur yang berisi informasi mengenai literatur primer. Literatur sekunder menawarkan literatur primer dengan cara meringkas atau menbuat indeks, jadi literatur sekunder tidak berisi pengetahuan baru, melainkan hanya mengulang dan menata pengetahuan yang sudah ada. Literatur ini termasuk dalam jenis koleksi referensi seperti kamus, ensiklopedi, thesaurus, direktori, majalah abstrak, majalah indeks, bibliografi, tinjauan literatur, termasuk juga pangkalan data dan lain-lain.

c)    Literatur tersier
      Literatur tersier adalah literatur yang memuat informasi yang merupakan petunjuk untuk memperoleh literatur sekunder. Yang termasuk literatur tersier adalah bibliografi dari bibliografi, direktori dari direktori dan lain - lain.

Sulistyo-Basuki (1996) membedakan literatur (dokumen) berdasarkan sifatnya menjadi 3, yaitu

1.    Dokumen tekstual
      Dokumen tekstual menyajikan isi lengkap dalam bentuk teks tertulis untuk kemudian dibaca oleh pemakai. Dokumen tekstual meliputi buku, majalah, kumpulan statistik, kartu katalog, dokumen administratif, dokumen perundang-undangan, paten, dan lain - lain.

2.    Dokumen nontekstual
     Dokumen nontekstual juga memuat teks tertulis, namun bagian utamanya disajikan dalam bentuk bukan tertulis atau bentuk lain. Bentuk lain yang dimaksud misalnya bentuk gambar, suara dengan tujuan untuk dilihat, didengar, ataupun dimainkan oleh pemakai. Dokumen nontekstual  dapat dibagi menjadi :
a.    Dokumen ikonik, misalnya peta, atlas, lukisan, foto, dan lain - lain.
b.    Dokumen suara berupa rekaman suara, radio, kaset, dan lain - lain.
c.    Dokumen audio visual atau dokumen pandang dengar, misalnya televisi,              film, dan video.
d.    Dokumen yang bersifat material, artinya jelas dapat dipegang, diraba, dan          dilihat, misalnya bola dunia, karya artistik, monumen, dan lain - lain.

3.    Dokumen campuran
  Merupakan dokumen yang menggabungkan dokumen tekstual dan nontekstual menjadi satu dalam membahas sebuah subjek, misalnya buku ajar bahasa Inggris yang dilengkapi dengan kaset.
Jenis literatur menurut isinya, antara lain dikelompokkan sesuai Klasifikasi Desimal Dewey (Dewy Decimal Classification), yaitu
000-099    Karya umum
100-199    Filsafat
200-299    Agama
300-399    Ilmu-ilmu Sosial
400-499    Bahasa
500-599    Ilmu Murni
600-699    Teknologi (Ilmu Terapan)
700-799    Seni, olah raga, hiburan, rekreasi, hobi
800-899    Sastra
900-999    Geografi, kisah perjalanan, sejarah

Literatur menurut bentuknya dibagi 2, yaitu
1.    Literatur berbentuk buku
2.    Literatur berbentuk non buku

Literatur berformat non buku adalah sebagai berikut:
1.    Piringan hitam
    Piringan hitam biasanya pada umumnya memuat rekaman musik. Akan tetapi piringan hitam dapat pula memuat hal-hal seperti pelajaran, cerita, dan sebagainya. Piringan hitam banyak digunakan sebagai bahan perpustakaan bagi tuna netra.
2.   Pita rekaman
      Pita rekaman dapat digunakan untuk merekam. Pita rekaman sudah jarang digunakan sejak pita  kaset yang lebih praktis umum digunakan orang.
3.    Kaset
     Kaset adalah bentuk pita rekaman yang praktis, bentuknya kecil sehingga mudah dibawa. Kaset dapat digunakan untuk merekam musik, pelajaran, cerita dan lain - lain. 
4.    Laser Disk
       Laser disk digunakan untuk merekam suara maupun gambar.
5.    Film
       Film termasuk bahan perpustakaan yang mahal, baik harga maupun biaya pemeliharaannya.
6.    Filmstrip
7.    Slide
8.   Mikrofilm
      Mikrofilm dapat merekam sampai sebesar 1 halaman surat kabar. Setiap rol panjangnya 100 kaki dapat memuat 600 frame. Biasanya digunakan untuk merekam surat kabar, buku ataupun naskah kuno.
9.    Mikrofish
    Mikrofis sistemnya sama dengan mikrofilm, akan tetapi bahan mikrofis berupa lembaran sebesar kartu pos. Digunakan untuk merekam buku maupun dokumen. Setiap lembar mikrofis dapat memuat 60 – 300 halaman.
10.   Video
        Video banyak digunakan karena sifatnya sama dengan film, akan tetapi harganya jauh lebih murah.
11.    Lukisan
         Lukisan dapat pula dijadikan sebagai bahan perpustakaan.
12.   CD (Compact Disk)
        •   CD
        •   VCD
        •   DVD
        •   CD-ROM
13.    Internet dan lain - lain

Buku memiliki bagian-bagian fisik dan memuat keterangan-keterangan mengenai buku itu, misalnya tahun terbit, hak cipta, dan lain – lain. Menurut A.S. Nasution (1983)  yang umum ada pada suatu buku adalah sebagai berikut:

1.    Sampul/kulit buku (muka, belakang, punggung)
       •    Sampul tebal
       •    Jaket (sampul pelindung)
2.    Halaman pelindung (lembar penguat)
3.    Blok buku yang terdiri atas :
       •    Perwajahan awal (preliminary)
       •    Bagian/perwajahan teks
       •    Perwajahan akhir (postliminary)

Perwajahan awal terdiri atas:
1.    Halaman setengah judul (half title page)
2.    Halaman judul Perancis
3.    Halaman-halaman untuk
       •    Judul, hak cipta
       •    Ucapan terima kasih
       •    Dedikasi
       •    Daftar isi
       •    Daftar peta dan ilustrasi

Perwajahan teks terdiri atas:
1.    Judul bab
2.    Sub-sub judul bab, dan sebagainya
3.    Teks
4.    Keterangan gambar
5.    Catatan (note)
6.    Foto/ilustrasi
7.    Grafik, daftar

Perwajahan akhir terdiri atas lampiran-lampiran sebagai berikut:
1.    Bibliografi
2.    Appendiks
3.    Indeks
4.    Daftar istilah / glossary berikut artinya